Bukan rahasia bahwa ponsel Android sangat rentan terjangkit malware.
Salah satu sebabnya adalah kebijakan Google yang diterapkan pada Play
Store dalam menyeleksi aplikasi yang masuk. Sebuah aplikasi hanya akan
dibuang dari Google Play Store saat aplikasi tersebut telah merugikan
user atau terbukti sebagai malware.
Hal ini tentu saja berbeda dengan kebijakan Apple di App Store yang memberlakukan sistem sangat ketat dalam proses masuknya sebuah aplikasi ke App App Store hingga bisa di download oleh user. Selain itu App Store juga menjadi satu-satunya rujukan untuk mendapatkan aplikasi iOS (non-jailbreak) sehingga keamanan lebih terjamin.
Hal ini tentu saja berbeda dengan kebijakan Apple di App Store yang memberlakukan sistem sangat ketat dalam proses masuknya sebuah aplikasi ke App App Store hingga bisa di download oleh user. Selain itu App Store juga menjadi satu-satunya rujukan untuk mendapatkan aplikasi iOS (non-jailbreak) sehingga keamanan lebih terjamin.
Munculnya peringatan
FBI akhir tahun lalu menjadi teguran bagi Anda pengguna Android
smartphone untuk lebih berhati-hati dalam memilih aplikasi atau install
aplikasi untuk perangkat Android Anda. Tak hanya memberikan peringatan,
pihak FBI juga memberikan sejumlah tips yang diharapkan bisa melindungi
perangkat Android dan smartphone pada umumnya dari serangan malware. Yaitu diantaranya adalah 12 cara berikut:
Saat membeli sebuah smartphone, Anda perlu mengetahui fitur-fitur dari
perangkat tersebut, termasuk default setting. Anda tidak perlu mematikan
semua fitur di ponsel Android demi untuk meminimalkan serangan malware.
2.
Tergantung dari tipe ponsel yang Anda pakai, ada versi OS yang
menyediakan encryption. Enkripsi tersebut bisa Anda pakai untuk
melindungi data pribadi jika suatu ketika ponsel hilang atau dicuri.
3.
Dengan terus berkembangnya pasar aplikasi untuk perangkat mobile, Anda
perlu membaca terlebih dahulu review dari aplikasi yang akan Anda
download, baik dari developer maupun review dari komunitas.
4. Pelajari dan mengerti permissions yang ada dalam sebuah aplikasi yang muncul saat Anda akan mendownloadnya.
5.
Anda perlu memproteksi ponsel Android menggunakan passcode. Cara ini
merupakan langkah paling dasar untuk memberikan pengamanan pada ponsel
Anda. Selain passcode, Anda juga perlu mengaktifkan fitur screen lock
setelah beberapa menit dalam mode tidak aktif.
6.
Gunakan aplikasi anti malware/virus untuk Android smartphone yang Anda
pakai. Carilah aplikasi antivirus yang mampu membantu melindungi Android
smartphone dari aplikasi abal-abal dan malware.
7.
Waspadalah dengan aplikasi yang mengaktifkan Geo-location. Aplikasi
semacam itu akan mampu melacak lokasi dimanapun Anda berada. Aplikasi
ini bisa saja merupakan sarana pemasaran bagi perusahaan produk/jasa
tetapi sangat mungkin dimanfaatkan oleh pihak lain untuk mengikuti
keberadaan Anda untuk keperluan jahat.
8.
Jailbreak atau rooting Android dipakai untuk menerobos sejumlah batasan
yang diberikan vendor atau opsel dalam Android. Dengan rooting maka
Anda akan bisa mengontrol semua bagian di Android smartphone yang Anda
pakai. Meski demikian perlu diingat bahwa rooting seringkali
mengorbankan security dan meningkatkan kemungkinan masuknya malware ke
Android. Saat sebuah aplikasi dijalankan dalam level “unrestricted” atau
“system” dalam rooted Android, artinya Anda memberikan ijin pada
apliakasi yang dimaksud untuk mengontrol semua bagian Android smarpthone
tersebut.
9.
Jangan pernah mengoneksikan Android smarpthone ke WiFi yang tidak Anda
kenali. Jaringan WiFi yang tidak Anda kenal bisa saja merupakan cara
licik untuk mengakses perangkat Andrioid Anda. Cara itu dipakai untuk
mendapatkan informasi yang tertransfer antara perangkat Android yang
Anda pakai dan server.
10.
Jika Anda memutuskan untuk menjual perangkat Android yang Anda pakai
saat ini, pastikan Anda terlebih dahulu melakukan wipe/reset to factory
default. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari adanya data pribadi
yang tertinggal dalam ponsel.
11.
Android smartphone membutuhkan update untuk bisa menjalankan aplikasi
dan firmware. Jika Anda menolak update ini maka resiko terkena hack
semakin tinggi dibanding smartphone yang menerima update resmi.
12. Hindari klik link atau download software dari sumber yang tidak Anda kenal. Serta atur tindakan pencegahan dalam setting koneksi internet seperti yang Anda lakukan pada komputer.
Itulah
tindakan pencegahan dan cara Melindungi ponsel Android dari bahaya
malware seperti yang disarankan oleh divisi IC3 dari FBI. Semoga
bermanfaat. Artikel ini saya kutip dari laman DroidUNJ
0 komentar:
Posting Komentar